Minggu, 08 Mei 2016

ONVIF: untuk proyek beda merk, will it be ok?

ONVIF singkatan dari Open Network Video Interface Forum , atau penyeragaman sistem terhadap prinsipal pembuat ip cam yang sudah menjadi anggota (yang belum pun bisa jiplak lihat saja kamera-kamera buatan Shenzhen). But here is the thing, untuk penyuka kamera-kamera CINA jangan kejar barang murah kecuali beberapa merk seperti DAHUA, HIKVISION, MILESIGHT, ZMODO (yang saya tahu), lainnya walau sudah ONVIF jadi tanda tanya besar.

Tahun lalu saya membeli kamera dari Shenzhen, yang kebanyakan adalah pabrikan OEM. Hampir 100% bermasalah ketika akan direkam ke NVR HIKVISION & Milesight. Pengiriman data dari kamera ke NVR terganggu. Ketika IP address kamera di ping hasilnya 450ms dan setiap 5 detik ada data loss sepersekian detik (bukan kabel karena kita gunakan kabel tembaga murni Schneider Electric Digilink Cat6). Apabila jarak kamera ke NVR jauh mungkin tidak terasa karena data seperti di pool, JUSTRU untuk kamera yg jaraknya dekat atau satu switch dengan NVR , hasil rekaman tidak lancar. Masalah baru selesai ketika NVR diganti dengan NVR Dahua atau NVR buatan Shenzhen, sayang ketika NVR diganti giliran kamera Milesight tidak tampil dengan baik di layar TV. Di layar TV , liveview nya hanya menampilkan Sub-Streaming. Sementara Real Stream rekaman tidak ada masalah.

Akhirnya saya ganti semua kamera Shenzhen tersebut dengan Hikvision, jadi Indoor Hikvision , outdoor gunakan Milesight, lancar jaya.

Saya perhatikan di pdf brosur produk semua kamera yang saya coba pasang, sudah ONVIF profile S, yang kalau saya baca wikipeadia  ada 4 tingkat ONVIF;

  • Profile S - Addresses common functionalities of IP video systems, such as video and audio streaming, PTZ controls, and relay activation.
  • Profile C - Addresses common functionalities of IP access control systems, such as door state and control, credential management, and event handling.
  • Profile G - Addresses video storage, recording, search, and retrieval.
  • Profile Q (Release Candidate) - Addresses device discovery and configuration, as well as the management of TLS certificates and keys.

Entah mungkin harus tunggu sampai ONVIF Profile G biar mulus integrasinya atau masih belum bisa mencampur merk dalam satu sistem. Saya sarankan untuk proyek besar diatas 30 kamera menggunakan 1 merk kamera sampai Onvif Profile yang stabil matang.




Rabu, 01 April 2015

IP CAM BASIC, menghubungkan kamera IP ONVIF ke NVR

Cara menghubungkan IP CAMERA ber-POE

Tenda POE 1300E tersedia banyak di pasar Indonesia dengan standar IEEE802.3AF harga cukup murah sekitar 19USD untuk kamera POE IEEE802.3AF
TP-LINK 4 PORT POE& 4 PORT DATA model  TL-SF1008P, cukup murah sekitar USD48-USD55, tersedia banyak di pasaran. Standar kamera maximum adalah POE IEEE802.3AF




1.       Rubah ip bawaan ipcamera biasanya defaultnya 192.168.1.10 / 192.168.1.2 atau lihat di dus ipcameranya lalu panggil alamat ipcamera tersebut menggunakan internet explorer
http://192.168.1.10 akan diminta username dan password
masukan username dan password lalu masuk ke bagian konfigurasi  network lalu rubah dengan ip address yang baru jangan sampai semua kamera memiliki ip yang sama lalu save

1.       Mengoneksikan ipcamera ke NVR
Masuk menu di nvr masukan username dan password NVR lalu masuk ke bagian system ---- digital ----- digital chanel  klik add
Lalu klik search
Double klik ipcamera yang akan di masukan ke nvr masukan username dan passwordnya lalu ok beri tanda cheklist pada ipcamera yang sudah di add tadi lalu klik ok


YANG PERLU DIPERHATIKAN


  1. IP address untuk setiap kamera dan NVR SAMA SEKALI TIDAK BOLEH SAMA !
  2. Jarak dari kamera ke switch hub POE maximum 100 meter dalam keadaan apapun (bisa lebih rendah apabila kualitas kabel murah) baik Cat.5 atau Cat.6. Apabila ingin lebih panjang jaraknya bisa menggunakan POE Expander dengan POE Switch utama model IEEE802.3AT

Jumat, 11 Juli 2014

CCTV MADE IN TAIWAN atau ???

Kalau kita jalan-jalan ke sentra elektronik GLODOK semua barang CCTV (mayoritas analog), hampir semua 90% mengaku MADE IN TAIWAN. Untuk orang awam, terkadang kita jadi curiga, saya pun dulu sebagai reseller selalu curiga "Beneran nggak nih MADE IN TAIWAN?"

Taiwan dengan income per capita USD 42000, atau sekitar Rp46.000.000/bulan (kurs Rp11600) masih adakah buruh yang mau memproduksi kamera CCTV seharga Rp100.000-200.000/unit (harga pabrik) ? Coba pakai imaginasi anda sendiri? Di indonesia ada rasa alergi terhdap produk CINA sehingga banyak importir mengaku produk Taiwan.

Sekarang sebagai pemasok CCTV dan sudah dari tahun 2011, baru saya tahu benar bahwa, hampir 100% CCTV Analog berasal dari CINA, kenapa demikian saya sudah ke CINA berkali-kali, ke Shenzhen, Ghuangzhou, Xiamen, Zhuhai. Ternyata CCTV buatan Cina bisa dikelompokan dari 3 sumber utama:


  1. HIKVISION, memiliki pabrik CCTV terbesar di CINA dan terbesar ke-3 didunia, coba email mereka, tanya iseng-iseng berapa unit untuk impor OEM (Original Equipment Manufacturer) dengan merk dan logo sendiri. HIKVISION produknya sangatlah berkualitas, banyak merk-merk lokal ataupun international membeli OEM dari pabrikan ini. Berpusat di Hangzhou dekat Shanghai, mobile software-nya di android adalah IVMS-4500 cari di Google Playstore. Apabila anda menemukan barang "MADEIN TAIWAN" dengan kualitas baik, coba cek website HIKVISION, pantengin setiap produknya, siapa tahu ada yang sama dari jenis casing, cangkang, bahkan dari tampilan mobile software, apabila anda mendapatkan produk CCTV yang sama persis dengan HIKVISION anda termasuk beruntung. Hebatnya mereka dengan team R&D-nya sudah pernah membuat berbagai macam software pendukung, seperti Facial Recognition, Vehicles ID and Traffic Counting, etc. Semua SDK diberikan gratis untuk pembelian tertentu. garansi yang ditawarkan 2 tahun.
  2. DAHUA,  terbesar di CINA ke-2, terkenal dengan produk berkualitas dan murah. Malahan output produksi pabrikan ini lebih banyak menjual O.E.M tanpa merk daripada ber-merk. Dan apabila anda berhasil mendapatkan katalog paper-nya, tipe produk ribuan, bisa pusing memilihnya dengan tingkatan kualitas mulai dari HIGH TECH, Economy, sampai VALUE. Selain menjual HARDWARE , Dahua pun menjual firmware saja untuk produser CCTV rumahan. Mobile Software VMEYE atau MEYE. garansi yang ditawarkan 2 tahun, tapi sampai Indonesia jadi 1 tahun. 
  3. HISILICON, penjual software, firmware CCTV terbesar di CINA. Nah, di Indonesia kebanyakan CCTV Cina berasal dari HISILICON, anda main-main ke GLODOK 80% asalnya dari sini. Mereka tidak memproduksi hardware utuh tetapi mensuplai Software ke inustri rumahan (UKM) di Shenzhen. Memiliki mobile software yang sama dengan DAHUA seperti VMEYE & MEYE, tetapi memiliki CMS Software tersendiri, yang menurut saya paling user friendly. Dahulu ketika saya masuk ke bisnis CCTV pertama kali, kualitas DVR Hisilicon sangat buruk dengan rate kerusakan sangat tinggi sesudah berumur 1 tahun. Akan tetapi kualitas kamera analog maupun IP Camera HISILICON patut di acungi jempol. Apalagi kualitas IP CAM-nya. Kamera-nya baik, sayang DVR dan NVR payah. Untuk kualitas DVR & NVR ditahun 2014 ini sudah ada perbaikan signifikan terutama mulai dari tingkatan DVR HYBRID, HVR, dan NVR. 
Apabila anda sudah menapatkan NVR/DVR dengan merk "X" bagimana membedakanya? Gampang kunjungi website HIKVISION, DAHUA apabila anda menemukan casing yang sama dan feature software sama, maka datang dari- ke2 perusahaan tersebut, bukan dari Shenzhen (ibu kota Counterfeiting di dunia). Apabila tadak sama dengan ke-2 perusahaan tersebut maka bisa jadi dari Shenzhen, yaitu based on HISILICON, berdo'a lah semoga kualitasnya baik. 

Untuk kamera CCTV ANALOG, hampir 100% yang beredar di pasar berasal dari Shenzhen, akan tetapi saya bisa jamin kualitas kamera MORE OR LESS the same, mau merk PANASONIC ataupun Shenzhen MADE.

UNTUK PEJABAT PEMBUAT KEBIJAKAN/ PANITIA TENDER


Belajar dari pengalaman sebuah tender di sekolah PTN, ketika yang masuk 53 penawar membawa brand sendiri-sendiri, mayoritas mengaku MADE IN TAIWAN hanya segelintir yang berani mengaku MADE IN CHINA. Ketika salah satu dosen di panitia pengadaan meminta bukti COO (Certificate Of Origin) dari 53 penawar bid hanya 3 perusahaan yang sanggup menunjukanya termasuk saya dan pemenangnya adalah saya yang jujur MADE IN CHINA. 

Here is the thing, ada pribahasa, "ALAM dan MANUSIA diciptakan TUHAN YME, sisanya MADE IN CHINA". Sekarang asalkan CCTV bukan dibuat di Shenzhen, maka barang elektronik tersebut berkualitas baik. Karena di luar Shenzhen seperti Zhuhai ada pabrik Panasonic di Ghuangzhou ada pabrik BOSCH Germany, maka pabrikan komponen kecil disekitar pabrikan dunia semacam Panasonic atau BOSCH harus menjaga standar produksi sama denga kualitas Jepang atau Jerman. 

Senin, 07 Juli 2014

TIPS Memilih IP CAMERA

Hampir setahun sudah tulisan saya terakhir tentang perbandingan IP CAM & CCTV analog di blog kesayangan ini. Sekarang di tahun 2014 ini kita melihat fenomena penurunan harga Chip CMOS untuk IP CAMERA, hampir 90% chip ip camera sudah ber-resolusi HD atau minimal 1280x720 pixel. Sayang sekali penurunan 40% harga Ip camera dari setahun lalu direcoki kenaikan kurs USD terhadap rupiah sebesar 20%, sehingga penurunan harga tersebut bagi orang Indonesia tidak terasa besar.

Akan tetapi di tahun 2014 ini demand dari IP CAMERA naik signifikan, dari sepengetahuan saya sendiri untuk kota BANDUNG saja, perusahaan semacam ADIRA, SINAR MAS, BANK JABAR BANTEN mulai menggunakan IP CAMERA. Hotel hotel di BANDUNG semisal PAPANDAYAN sudah mulai mengganti kamera CCTV ANALOG ke IP CAMERA. Semenjak ada pemerkosaan mahasiswa Malaysia di UNPAD, universitas orang sunda ini dengan paniknya mengganti semua CCTV dengan IP CAMERA disetiap pintu gerbang dengan alasan plat nomor mobil tidak terbaca walau dengan CCTV analog 800 TV LINES sekalipun. Permintaan dari walikota Bandung Ridwan Kamil untuk CCTV disetiap perempatan juga diterjemahkan dengan penggunaan IP CAMERA secara Cloud Based, dimana software-nya sedang dikerjakan oleh Prof. Suhono dari Elektro-ITB. Satu kenyataan kebanyakan konsumen IP CAMERA biasanya orang yang mengerti IT atau jaringan LAN.

Dengan segala keunggulan IP CAMERA, saya merasa masih banyak yang belum mengerti bagaimana mendesain sistem IP CAMERA yang Simple, Expandable and Sustainable .

NVR atau PC SERVER

Pertama tentang media perekam, haruskah NVR atau PC SERVER, atau gabungan keduanya? Tergantung tujuannya dari pemasangan IP CAMERA itu sendiri, apabila untuk perekaman 24 jam non-stop disarankan menggunakan NVR. Karena NVR harganya jauh lebih murah dari PC SERVER, server termurah dengan prosesor 4 core harganya bisa 2000USD sedangkan NVR bisa dijumpai mulai harga Rp1-2juta untuk 4 sampai 8 kamera.

Kelebihan dari NVR adalah standar ONVIF  , apa sih ONVIF? ONVIF itu semacam forum produsen IP Based CCTV untuk penyamaan standar. Apabila menggunakan NVR yang sudah ONVIF, anda bisa mencampur berbagai macam merk kamera yang sudah ONVIF. Apabila menggunakan PC SERVER misalkan menggunakan 8 kamera, maka ke delapan kamera tersebut harus merk yang sama karena menggunakan software based recording. Saat ini kebanyakan IP CAMERA berstandar ONVIF 2.0.

Akan tetapi apabila anda ingin mengintegrasikan IP CAMERA dengancustom software misalnya Vehicle Counting, Facial Recognition, Mesin Absensi dll, menggunakan PC SERVER sebuah keharusan. Dan disarankan menggunakan 1 merk tidak di campur. Atau keduanya dipakai NVR+ PC SERVER, NVR untuk merekam kejadian 24 jam, PC Server dipakai untuk tugas DIGITAL FORENSIC, misalkan Facial Recognition feature dipakai untuk Snapshot foto-foto wajah pegawai yang memasuki gerbang gedung tempat bekerja.

Haruskah NAS Support?

Pengalaman pasang IP Camera di kampus Ganesha ITB, pihak Unit Sumber Data Informasi ITB (USDI ITB) sebagai pemilik jaringan LAN disana memiliki aturan bahwa Server dan Data Server harus terpisah, jadi di ITB semua SERVER hanya memiliki HDD kecil sementara Data Storage menggunakan NAS (Network Access Storage), dan dalam gedung terpisah. Sehingga pemilihan IP CAMERA pun harus yang sudah mendukung NAS.

Dengan IP CAM yang sudah mendukung NAS, data file langsung dikirim ke NAS dari kamera langsung tanpa perantara NVR atau Server, NVR atau Server hanya sebagai Traffic Setup Controller. Dengan demikian Storage bisa disembunyikan jauh dari tangan-tangan usil. Dengan memilih IP CAM yang sudah support NAS, berarti IP CAM tersebut juga sudah siap mendukung Cloud Storage.

100% IP Camera bisa mengirim data ke tampat jauh (cloud) dengan FTP, sayangnya FTP masih belum murni NAS dan tidak aman. Local Storage di server masih dibutuhkan. Hanya segelintir merk IP CAMERA yang mendukung NAS diantaranya, yang saya tahu:

  • FLIR
  • AXIS
  • VIVOTEK
  • HIKVISION (tidak semua model)
  • MILESIGHT (tidak semua model)



POE atau DC Power


Sebisa mungkin pilih IP CAMERA yang sudah POE dan gunakan feature POE-nya. Gunakan juga POE switch, contoh yang murah dan handal TP-LINK TL-SF1008P. Kenapa? Lebih tahan terhadap power surge, Daya listrik lebih stabil dan menggunakan lebih sedikit kabel.

KECUALI

Untuk kamera traffic di jalan raya, biasanya banyak menggunakan DC Power yang berasal dari UPS + battery Back Up. Supaya bisa terus merakam dan megirim data walau listrik padam.

SDK

Apabila anda berencana untuk memakai IP CAMERA untuk pengembangan custom software. Pilih IP Camera yang telah menyediakan SDK yang sudah komplit, misalkan HIKVISION, FLIR, kedua produsen ini memiliki SDK untuk keperluan pengembang software yang komplit dan dengan pembelian jumlah besar SDK digratiskan. Misal SDK untuk Vehicle Counting, Product recognition/Facial recognition.

Existing Network or Newly Build


Menumpang jaringan yang sudah ada ataukah membuat yang baru. Sebisa mungkin menumpang jaringan yang telah ada, untuk menghemat biaya. Tapi lihat dulu apakah sudah gigabit LAN atau masih 10/100Mbps? Hitung keperluan bandwidth dan storage disini.

PAKET atau NON PAKET


Tidak seperti CCTV ANALOG yang bisa dengan gampang dipaketkan, IP CAMERA jauh lebih sulit dipaketkan. 

Sebulan lalu kami mendapatkan proyek pemasangan IP Camera di gedung Imigrasi Tasikmalaya, karena mereka terburu-buru, kami dibayar dan dipaksa segera datang tanpa tahu layout bangunan sebelumnya. Membawa 2 roll kabel UTP Cat.5 dan 5 Switch Hub 4 port. Dikiranya cukup ternyata ada bentangan kabel dari pos satpam ke Gedung Utama sejauh 90 meter. Hub murah yang kami bawa tidak sanggup menerima data apabila semua port terpakai. Terpaksa kami balik ke Bandung untuk mengambil Gigabit Switch hub yang memiliki Cache momory lebih tinggi dan kapasitas kecepatan lebih. Setelah mengganti dengan Gigabit Switch tersebut proses instalasi bisa diselesaikan.

Hal-hal mengapa sulit menjual paket Ip camera dibanding paket Analog CCTV:
  1.  Analog CCTV hanya tergantung jumlah kabel terpakai. Bawa kabel, DVR, dan kamera, that is it! Semua bisa lancar!
  2. IP Camera tergantung situasi lapangan, jarak bentang terjauh, outdoor atau Indoor, bisa mempengaruhi pilihan kabel. 
  3. Kualitas kabel LAN ada yang mulai dari Rp800/meter sampai Rp16.000/meter. Semakin mahal semakin tahan lama (saya menggunakan kabel UTP Cat5 Belden di rumah orang tua semenjak 2003), dan bentangan data maximum untuk cat.5 bisa sesuai teori yaitu 100 meter. Kabel abal2 dibawah 80 meter. Untuk penggunaan outdoor bisa menggunakan kabel UTP Cat.6 bisa dibentang sejauh 170-190meter.
  4. Kualitas Switch Hub, ada baiknya Hub terdekat dengan NVR menggunakan Switch / Hub gigabit atau terbaik. 
  5. Hitung kapasitas bandwitdth Ip Camera yang dibutuhkan dan juga storage yang diperlukan untuk jumlah hari tertentu  dengan menggunakan website ini. Bandingkan bandwidth dibutuhkan dengan kapasitas tersedia di Network existing. Apakah harus membangun jaringan baru atau numpang di jaringan lama?
  6. Apabila anda ingin memasang IP Camera untuk di rumah atau ruko kecil 2 lantai mungkin pilih paket. Tapi untuk kebutuhan diatas 8 kamera, BULLSHIT, sangat sulit bagi saya merancang sistem IP CAM tanpa survey. Minimal kirim via email layout denah rumah ber-skala. Bisa dalam bentuk file AUTOCAD. 

Kamis, 15 Agustus 2013

KOMPARASI KEKURANGAN DAN KEUNGGULAN CCTV ANALOG & DIGITAL IP CAMERA

Di artikel ini saya akan mengulas perbedaan nyata antara CCTV ANALOG & DIGITAL IP CAMERA, mana pembedanya, apa keunggulan dan kelemahan di masing-masing system.

Pertama dari perbedaan, CCTV ANALOG adalah semua system cctv yang menggunakan kabel pengantar kabel coaxial (kabel VIDEO/TV) , kebanyakan memakai kabel tipe RG-6 atau RG-59. Apa sih bedanya antara RG-6 dan RG-59, jelas kualitas RG6 diatas RG59, RG6 bisa dibentang dari DVR(DIGITAL VIDEO RECORDER) ke kamera sejauh +- 300meter, sementara RG-59 jauhnya +-130meter. Bahkan RG6 yang kualitas tembaga 90% bisa dibentang sejauh +-450meter. 

CCTV Analog apabila ingin remote monitoring via Internet atau LAN membutuhkan hanya 1 alamat IP ADDRESS untuk setiap DVR (jadi DVR dengan 4, 8, 16 ataupun 32 kamera tetap menggunakan 1 IP Address). 

IP Kamera menggunakan kabel LAN seperti UTP atau STP, walaupun kabel LAN memiliki jangkauan terbatas tetapi karena system hantar sudah menggunakan IP ADDRESS/Digital disetiap kamera, maka IP CAMERA secara teoritis bisa di letakkan dengan jarak TAK TERHINGGA dari PC SERVER perekam ataupun standalone N.V.R (NETWORK VIDEO RECORDER).  Misalkan sebagai contoh sebuah jaringan bank swasta di Bandung menggunakan IP Camera disetiap cabangnya tapi merekam terpusat di kantor pusatnya melalui jaringan LAN-Gelombang Radio 2.4Ghz dengan NANOSTATION ANTENNA.

Diagram Kabel CCTV IP Camera, karena menggunakan UTP cable dalam asumsi gambar diatas menggunakan -+146meter  untuk Gedung 3 Lantai dengan masing-masing 2 kamera per lantai. Tidak memerlukan kabel listrik karena sudah POE.

Penggunaan kabel RG6 /RG59 dalam sistem CCTV analog dalam gedung yang sama memerlukan 368-380 meter, belum termasuk kabel listrik. 




Dilihat dari perbedaan diatas jelas sekali dari sisi teknologi, IP CAMERA jauh lebih superior dari sisi kepraktisan instalasi dan pengawasan. Karena IP Camera adalah teknologi CCTV terbaru. 


Keunggulan IP CAMERA, Remote/Cloud Recording not only Remote monitoring.


IP Camera pada awalnya berkembang untuk monitoring personal jarang digunakan untuk merekam 24 jam, biasa digunakan untuk rumahan, atau baby monitoring camera dengan resolusi VGA bentuk kamera seperti kotak kubus.


IP CAMERA model awal, berbentuk kubus, wireless, dan difungsikan sebagai alat monitor, jarang yang bisa merekam






Tetapi dengan semakin majunya teknologi kompresi dan video, semakin cepatnya internet, IP CAMERA semakin dibutuhkan di dunia, pangsa pasar IP CAMERA di Negara maju atau Negara yg sudah memiliki kecepatan internet 50-100mbps adalah mayoritas, market leader. Karena resolusi yang tinggi dengan HIGH DEFINITION, 1 Megapixel, 2 Megapixel, 5 megapixel, semakin tinggi resolusi IP CAMERA memiliki kemampuan investigasi dikarenakan Pixel Density yang semakin rapat, sehingga hasil rekam bisa DIGITAL ZOOM tanpa gambar pecah. Kemampuan ini tidak ada di CCTV ANALOG.



Contoh Jaringan IP CAMERA di sebuah HOTEL



Untuk itu IP CAMERA dijaman IT sekarang ini pertumbuhan permintaan terutama dari instansi pemerintah semakin besar, didukung dengan banyaknya ahli IT yang membuat jaringan keamanan IP BASED SECURITY SOLUTIONS yaitu integrated ALARM, SURVEILLANCE, dan ACCESS CONTROL/ATTENDACE dan kesemuanya bisa di integrasikan dalam satu software/hardware

.

Di sebuah Negara keperluan IP CAMERA adalah mutlak tidak bisa ditawar lagi, contoh AIRPORT AUTHORITY, PORT AUTHORITY, Lembaga Pemasyarakatan, Sekolah-sekolah, Kantor-kantor pemerintah pemberi izin dll, perlu menggunakan IP CAMERA. 



Andai saja, LP CEBONGAN memakai IP CAMERA dengan NVR yang diletakan misalkan di Kantor MENHUKHAM, oknum KOPASSUS tidak akan bisa menghilngkan barang bukti karena alat perekam terpisah jauh dari lokasi kamera. Tidak akan ada cerita LP CIPINANG memproduksi SABU SABU karena NVR andaikan ada di ruangan Bapak Deny Indrayana. Sayang sekali LP/Penjara di Indonesia CCTV nya masih menggunakan system analog sehingga alat perekam ada ditangan KALAPAS. Dan bisa anda duga ceritanya apabila KALAPAS nya korup, maka CCTV bisa dimatikan.





IP Camera bisa diletakan dimana saja asalkan dekat dengan sumber listrik, contoh disini IP Camera dengan antenna Wireless Nanostation, jarak antara kamera dengan NVR perekam bisa sampai 10Km.






Hasil Rekam 1280x720p dari Jembatan Tiga KBP




Hasil Rekam 1280x720p dari Jembatan Tiga KBP Malam hari



Jadi IP CAMERA tidak mengenal batas jarak , di Amerika Serikat, Korea, Japan sudah banyak perusahaan swasta yang menyediakan jasa rekam secara CLOUD khusus IP CAMERA, contoh www.dropcam.com.

Seorang kawan pengusaha pernah bercerita, dia menggunakan layanan cloud storage untuk gudangnya di CINA, sementara hasil rekaman CCTV ada di AUSTRALIA. Tanpa sedikitpun kualitas yang turun.

Untuk saat ini IP CAMERA terbaik atau memadai adalah yang memiliki kompresi video terkini H.264, minimal sudah HIGH DEFINITION 1MP (1280x720) , 2MP (1920x1080), berstandar ONVIF sehingga bisa satu system berbagai merk atau biasa disebut IP CAMERA INDUSTRIAL GRADE. IP CAMERA dengan resolusi  5Megapixel atau ULTRA HD sudah bisa melakukan digital zoom sehingga tulisan tangan seseorang bisa dilihat jelas dari jarak pandang 8 meter tanpa optikal zoom, kamera 5MP biasa ditemukan di BEA CUKAI/CUSTOM, atau IMIGRASI di airport-airport negara maju.


IP camera outdoor, NVP720 Dual Led Array, cocok digunakan untuk PUBLIC SAFETY MONITORING



Feature lain saat ini yang berkembang di IP Camera adalah, facial recognition/people counting/ vehicle counting, dimana kamera IP dengan feature tersebut bisa mendeteksi wajah muka orang yang ter capture dan kamera akan secara otomatis melakukan ZOOM DIGITAL 8x, membandingkan wajah yang terdeteksi dengan photo database di PC SERVER. Bisa juga untuk menghitung kendaraan/orang yang masuk di Entrance door/exit door sehingga bisa difungsikan sebagai mesin absensi.




Sangat disayangkan kecepatan Internet di Indonesia rata-rata masih 512Kbps, sehingga sulit untuk IP CAMERA digunakan secara luas karena semakin tinggi resolusi semakin besar bandwith yang dibutuhkan. Misal untuk 42 IP CAMERA di Institut Teknologi Bandung membutuhkan sekitar 56-80 Mbps.



CCTV ANALOG HANYA REMOTE MONITORING




Apabila ada penjual cctv yang menyatakan bahwa CCTV ANALOG dan IP CAMERA dalam hal remote monitoring sama saja itu adalah bohong besar.

Betul keduanya bisa melakukan remote monitoring via SMARTPHONE, tapi ada perbedaan mendasar, CCTV ANALOG bisa melakukan broadcast via Internet dengan setingan sederhana (dan ini kelebihan dari CCTV ANALOG) di DVR, membutuhkan 1 IP ADDRESS local/public, dan 1-3 port untuk dibuka. Sementara IP CAMERA dikarenakan resolusi yang besar sulit dibuka via SMARTPHONE kecuali apabila memiliki feature EXTRA STREAM(pengurangan resolusi besar-besaran khusus HANDPHONE biasanya 178x144) seperti VIVOTEK.



Setting remote monitoring untuk IP CAMERA sangat sulit dan apabila instansi anda sudah memiliki IP CAMERA CCTV dalam jumlah besar sangat disarankan untuk mempekerjakan orang dengan keahlian IT NETWORKING yang tinggi sehingga bisa menimalisir gangguan.

Sementara ANALOG CCTV setingan sangat gampang, untuk pemeliharaan tidak dibutuhkan orang dengan keahlian khusus. Siapapun bisa dilatih , malah saya sering bergurau Monyet pun bisa jalankan system CCTV analog.






Kelemahan CCTV Analog terbesar adalah:






·         Resolusi rendah, rata-rata resolusi tertinggi dipasar Indonesia adalahkemampuan rekam  D1 atau 704x576 sama dengan resolusi film DVD. Dan biasanya 3 digit angka didepan diartikan maximum 700 TV Lines. Sementara mayoritas DVR di Indonesia memiliki kemampuan rekam CIF (380x278). Idiot macam apa yang membeli kamera 520, 540, TV LINES karena hasil rekaman akan pecah apabila setingan resolusi dibuat D1. DVR berkemapuan D1 harus menggunakan kamera 600, atau 650, 700 TV LINES.

·         Konektor BNC sangat mudah oblak , digeser sedikit akan membuat gambar rusak atau VIDEO LOSS. Ini adalah kelemahan utama system analog, walaupun sekarang ada system CCTV ANALOG SDI, tapi tetap konektor masih mudah oblak, berbeda dengan IP CAMERA dengan RJ-45 konektor yang rapat.

·         Kabel Coaxial RG6 atau RG59, hanya bisa dibentang paling jauh 300 meter untuk RG6 dan 130 meter untuk RG59. Dan semakin murah kabel yang dibeli maka kualitas warna & resolusi akan semakin jatuh apabila kamera dibentang diatas 100 meter. Misal kabel RG59 merk abal-abal digunakan dengan jarak 90 meter, warna hijau daun biasanya berubah jadi warna silver. 
     Dan KABEL COAXIAL tidak bisa disatukan sejalur dengan kabel Electrical, maka akan ada Interference tinggi seperti bayangan berjalan "moving shadow" ini bahkan terjadi di Analog HDCVI, AHD yang mengklaim bisa menurunkan gangguan interference.

·         Untuk keperluan posisi kamera jarak diatas 300 meter bisa menggunakan CCTV BALUN ACTIVE, tapi harga mahal tidak cost effective.  

·         CCTV ANALOG sangat rentan petir atau VOLTAGE SURGE baik DIRECT HIT maupun INDIRECT HIT, sehingga disarankan semua kamera CCTV OUTDOOR disarankan menggunakan 2 buah SURGE PROTECTOR. BIAYA LAGI DEH!! Misalkan 1DVR dengan 15 kamera Indor, 1 kamera outdoor, dan apabila kamera outdoor tersambar petir dan system tanpa surge protector, maka seluruh kamera & DVR akan rusak. Sementara IP CAMERA OUTDOOR rata-rata memiliki ketahanan petir hingga 40.000 volt dan apabila satu unit tersambar, dipastikan hanya unit yang tersambar + HUB SWITCH terdekat yang rusak.


·         Penjual CCTV ANALOG  bisa mengklaim resolusi kamera semaunya karena perhitungan resolusi CCTV analog berdasarkan TV LINES dimana dibutuhkan papan pengukur, TV Tabung dan tripod camera untuk menghitung TV LINES. Tidak semua toko CCTV memiliki papan pengukur seharga US$400, jadi susah membuktikan klaim penjual. Saat ini banyak penjual menaikan TV Lines tertera di kamera biasanya 480 TV LINES ditulis 540 TV Lines, bahkan 650 TV Lines ditulis 700 TV Lines. Padahal tidak ada satupun board CCD kamera analog memiliki 700 TV Lines, bisa browse website SONY EFFIO. SONY corp. menyediakan board CCTV ANALOG dengan resolusi 420, 480, 540, 600 (with OSD), 650 (with OSD), 960 (jack SDI) TV LINES. Belilah kamera CCTV analog dari merk terpercaya seperti, AVTECH, Telview, Zestron, Rugersson, G-Lenz, Cynics, Lilin. Sementara untuk IP CAMERA customers sulit untuk di tipu karena bisa cek resolusi kamera dari file properties hasil rekaman.

      

Kesimpulan, apabila ada yang bertanya mana lebih baik, jelas IP CAMERA INDUSTRIAL GRADE (H.264, HD, ONVIF). Dalam pengalaman saya selain karena infrastruktur Internet / LAN sering tidak mendukung untuk instalasi IP Camera, masalah biaya juga alasan utama orang menghindari IP Camera, perbandingan harga IP Camera 720p/1 megapixel dengan CCTV analog 650 TV Lines adalah 3:1, akan tetapi bisa jadi bahan pertimbangan untuk pemasangan apabila kustomer membutuhkan kamera CCTV lebih dari 40-50 titik dimana biaya instalasi IP Camera bisa mendekati atau lebih murah dari CCTV Analog dikarenakan lebih irit di pemakaian kabel. 

Saya menjawab apa adanya, tanpa ada pretense apapun, anda bisa melihat sendiri mayoritas barang jualan saya masih analog cctv. Segala keputusan membeli ada ditangan masing-masing kustomer, mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat.




Minggu, 18 Maret 2012

ANATOMI JARINGAN CCTV

Tidak akan banyak tukisan , tapi banyak gambarnya karena lebih informatif.

Gambar 1. Anatomi rangkaian CCTV



Gambar 2. Sambungan DC konektor MALE ke KAMERA


GAMBAR 3. Sambungan DC konektor Female ke Adaptor Kamera



Gambar 4. Rangkaian Kabel RG6 untuk ke TV  Video In


Gambar 5. konektor RCA harus di solder dipasang di Kabel RG6/RG59


Selasa, 20 Desember 2011

REMOTE VIEWING melalui FREE DOMAIN pabrikan

DVR merk RUGERSSON dijual dengan FREE DOMAIN. Dalam arti anda-anda semua yg memiliki akun Internet dengan IP dinamis (atau paket SPEEDY dibawah/lebih murah daripada paket FAMILIA) bisa menggunakan FREE DOMAIN milik RUGERSSON yaitu www.dvrcenter.com tanpa perlu dipusingkan buka akun di DYNDNS.COM atau NO-IP.com .

Kelemahan dari FREE DOMAIN, adalah hampir tidak bisa digunakan untuk viewing via MOBILE PHONE kalaupun bisa terlalu lama untuk terhubung.

Tapi apabila anda hanya melakukan pemantauan jarak jauh via PC saja, cara ini sangat recommended karena Kelebihannya adalah update otomatis dari DVR-nya langsung yg bisa di set 1 menit sekali (bandingkan dengan no-ip.com yang 6 menit sekali, atau DYNDNS yang 15 menit sekali). 

Anda juga bisa menggunakan seting FREE DOMAIN dan seting NO-IP.com secara bersamaan, isikan semua seting FREE DOMAIN ini dan seting NO-IP.com, dan gunakan FREE DOMAIN untuk viewing via PC dan NO-IP.com untuk via MOBILE PHONE.

WARNING: HANYA BISA DIJALANKAN DI INTERNET EXPLORER!

www.dvrcenter.com  terdeteksi oleh beberapa anti virus sebagai website berbahaya (terutama apabila anda memakai McAfee Internet Security), anda akan diperingati oleh McAfee Website Advisor untuk berhati-hati atau 'VISIT ANYWAY' pilih VISIT ANYWAY . Mirip seperti website2 FILE SHARING seperti FILESONIC, BITTORRENT, SUMOTORRENT, McAfee melabelinya sebagai SUSPICIOUS, karena antivirus ini terlalu sensitif. Tapi apabila anda menggunakan BITDEFENDER, semua ok-ok saja.

Ketika anda masuk pertama kali akan ada tampilan seperti ini:


Pilih untuk 'register', buat username dan password.



SETTING DVR

Masuk ke MAIN MENU, masukan IP ADDRESS 192.169.1.129, Media Port 34567, HTTP port 80.

Setelah memiliki USERNAME dan PASSWORD masukan ke dalam setingan di DVR. Klik NET SERVICE

masuk ke NET SERVICE, double click ARSP ,

setelah masuk, centang ENABLE, masukan username dan password yg telah anda buat sebelumnya, klik OK.


MARI KITA COBA


Untuk melakukan percobaan remote viewing anda harus mencobanya dari jaringan yang TIDAK SAMA dari jaringan INTERNET yang anda pakai untuk DVR. Pergi ke MALL cari WIFI atau pakai jaringan 3G handphone seperti modem HUAWEI untuk IM2, etc.


Setelah jauh!

Buka halaman Http://www.dvrcenter.com 


masukan username dan password, maka akan masuk ke halaman seperti ini : 


klik 'examine' maka anda akan masuk ke halaman seperti ini,



 Masukan username dan password DVR,  biasanya  anda mungkin harus diperintahkan untuk login pertama kali menginstall IE-ACTIVE X control, apabila gagal maka halaman dibawah ini tidak akan muncul, apabila masih belum muncul matikan FREE DOWNLOAD MANAGER, matikan FIREWALL & ANTI VIRUS, untuk akses ke-2 kalinya dan seterusnya nyalakan kembali ANTIVIRUS dan FIREWALL, maka anda akan masuk ke :